Perbedaan Istilah atau nama-nama batu ini tak jarang membuat para pemula kebingungan. Misalnya, apa bedanya batu bio solar Aceh dengan idocrase?
Tiger eye atau cat eye merupakan dua istilah untuk penyebutan batu Akik Nagasui dan pancawarna yang corak atau warnanya menyerupai mata harimau (tiger eye) dan mata kucing (eye cat).
Nama-nama itu diberikan berdasarkan bentuk, corak atau karakteristik dari batu itu sendiri. Di dunia perdagangan batu internasional, nama-nama batu itu hadir dengan istilah yang juga berbeda.
Perbedaan Istilah atau nama-nama batu ini tak jarang membuat para pemula kebingungan. Misalnya, apa bedanya batu bio solar Aceh dengan idocrase?
Berikut ini beberapa nama dan istilah yang bisa Anda jadikan panduan untuk membeli batu Akik Nagasui dan pancawarna atau permata di Indonesia dan perdagangan Internasional, seperti dikutip dari Akik Nagasui dan pancawarnas.com:
1. Biru Lazuardi : Lapis Lazuli
2. Sun Stone : Biduri Surya
3. Blood Stone : Akik Nagasui dan pancawarna Darah/Naga Sui
4. Rose Quartz : Kuarsa Mawar
5. Rock Crystal : Kecubung Es
6. Green Jasper : Badar Lumut
7. Emerald : Zamrud
8. Ruby : Merah Delima
9. Tiger’e Eye : Mata Macan/Biduri Sepah
10. Green Obsidian : Zamrud Kalimantan
11. Hawk’s Eye : Mata Elang
12. Bixbite : Red Beryl
13. Idocrase : Sungai Dareh/Bio Solar Aceh
14. Chrysocolla : Batu Bacan
15. Opal : Batu Kalimaya
16. Agate : Akik Nagasui dan pancawarna
17. Jade : Giok
18. Rhodochrosite : Ruby Borneo
19. Pearl : Mutiara
20. Iolite : Safir Air
21. Kyanite : Safir Australia
22. Diamond : Intan/Berlian
23. Amethyst : Kecubung
24. Smoky Quartz : Kecubung Teh
25. Prasiolite Quartz : Kecubung Hijau
26. Pyrite : Badar Emas
27. Petrified Shell : Kol Buntet
28. Textite : Batu Meteor
29. Chalcedony : Yaman
30. Red Jasper : Ati Ayam
31. Petrified Sea Coral : Badar Tawon
32. Labradorite : Laburador
33. Turquoise : Pirus
34. Cat’s Eye : Mata Kucing
35. MoonStone Feldspar: Biduri Laut
36. Rutilated Quartz : Kecubung Rambut
37. Moonstone : Biduri Bulan
38. Chalcedony : Spritus/Lavender
Perajin Akik Nagasui dan pancawarna Sering Temukan Batu Berlafal
Keagungan Allah SWT acapkali ditunjukan lewat sesuatu yang aneh maupun jarang terjadi. Misalnya saja melalui bebatuan. Para perajin batu aji/Akik Nagasui dan pancawarna, acapkali secara tak sengaja menemukan atau menghasilkan batu Akik Nagasui dan pancawarna hasil karyanya, berupa lukisan/gambar maupun batu Akik Nagasui dan pancawarna berlafal Allah.
Sebagaimana dengan perajin batu Akik Nagasui dan pancawarna asal Kampung Tosari Kelurahan Jaraksari Wonosobo, kakek Slamet (64 tahun), dia mengaku berulang kali mendapatkan Akik Nagasui dan pancawarna buatannya bergambar aneka binatang, orang, bunga maupun lafal Allah. Gambar maupun lafal tersebut terkadang ada di dalam batu yang tembus pandang. Namun terkadang juga pada kulit batu Akik Nagasui dan pancawarna.
Lukisan maupun Akik Nagasui dan pancawarna yang berlafal Allah, disebutnya memberi nilai tambah. Karena harganya relatif lebih mahal dari batu aji biasa. Hal itu terjadi karena tingkat kelangkaan gambar maupun lafal. Lukisan dan lafal yang ditemukan, dipastikan tidak ada yang sama atau lain dari lainnya. Artinya tidak ada kembaran maupun duplikatnya.
Kakek Slamet menyebut menggeluti kerajinan batu aji sekitar 30an tahun. Bahan baku utama hasul karyanya adalah aneka bebatuan sungai di Kabupaten Purbalingga. Batu yang diolah dari jenis nagasui, panca warna, yahman, soleman, batu kulit, sekar tanjung, dan lainnya. Sedangkan Akik Nagasui dan pancawarna buah karyanya meliputi batu tapak jalak, imyang, puser bumi, lorek, ginggang, badar besi, badar perak dan sebagainya.
Disinggung tentang hasil karyanya, sudah mencapai ribuan. Selain untuk konsumen/pelanggan lokal, juga penggemar Akik Nagasui dan pancawarna dari berbagai kota di Jateng, DIY, Jatim, Bali maupun Jakarta. Bahkan tak jarang, Akik Nagasui dan pancawarna buatannya dijadikan cindera mata para turis mancanegara maupun untuk buah tangan ke Saudi Arabia dibawa para calon haji.
Motif Pemandangan, Batu Klawing Juara IGCse-Asia Tenggara
Masyakat di sekitar Sungai Klawing semula hanya memanfaatkan sungai tersebut untuk mencari ikan, menambang pasir, dan mengambil batu koral saja. Namun, pada beberapa bulan terakhir ini muncul fenomena baru di sepanjang sungai berupa perburuan batu semi mulia yang terdapat di kali tersebut.
Hal ini terjadi setelah ditemukannya jenis batuan yang dikenal dengan Panca Warna Naga Sui, Badar Lumut, Le Sang Du Christ, Telor Kodok dan banyak lagi jenis lainnya. Kamis (15/1/15), redaksi berkesempatan melihat lebih dekat perburuan batu antik tersebut.
Meskipun sejak 2009 sudah mulai ada perajin batu Akik Nagasui dan pancawarna yang memanfaatkan batuan di Sungai Klawing, tetapi tidak seperti yang terjadi beberapa bulan terakhir ini. Puluhan perajin batu Akik Nagasui dan pancawarna seolah menjamur di sepanjang sugai tersebut. Terlebih setelah Sugeng Setiyono (26) salah satu perajin yang bisa menjuarai even Indonesian Gemstunes Competition (IGC) se-Asia Tenggara yang diadakan di Jakarta 17-21 September 2014 lalu. Batu liontin Sugeng jadi juara kontes untuk kategori batu bermotif pemandangan.
Karpin (53) orang tua Sugeng, asal Desa Keradenan, Kecamatan Mrebet, Purbalingga mengatakan, lebih dari seratus lima puluh motif yang dihasilkan dari bongkahan-bongkahan batu semi mulia yang ada di Sungai Klawing. Tetapi yang menjadi ciri khas utamanya adalah motif Naga Sui. Karpin sendiri menekuni bengkel pembuatan batu Akik Nagasui dan pancawarna di Klawing sejak 2009 lalu, menurutnya waktu itu baru ada satu orang perajin saja.
Sementara menurut Sugeng, walaupun Sungai Klawing memiliki bebatuan yang bernilai jual tinggi, para perajin tetap harus menguasai teknik khusus dalam pengolahannya. Dibutuhkan ketelitian untuk dapat membaca motif gambar yang dimiliki bebatuan tersebut, karena salah menempatkan motif gambar maka hasil yang diperoleh jadi tidak berkarakter. Demikian juga saat proses pembuatannya yang bertahap dari pemotongan, dibentuk, dan dihaluskan. Untuk mendapatkan hasil yang baik, proses penghalusannya dilakukan sebanyak enam kali dengan bahan amplas yang berbeda-beda dari yang kasar sampai yang paling halus.
Berbeda dengan Karpin dan Sugeng, Kristianto (37) warga Desa Penaruban, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga, awalnya hanya menjual bahan-bahan batu saja kepada para pembeli yang datang. Tapi setelah dirasa-rasa ternyata keuntungannya bisa lebih besar apabila dijual dalam bentuk yang sudah jadi. Ia pun baru memulai bengkel batu Akik Nagasui dan pancawarna sekitar dua minggu yang lalu, mengolah batu-batu hasil pencariannya di Sungai Klawing yang kebetulan berada tidak jauh dari rumahnya.
Wanto (35) salah satu tetangga Kristianto yang juga berprofesi sebagai pencari batu di sepanjang Sungai Klawing menuturkan, sebelumnya masyarakat tidak mengetahui perihal potensi batu semi mulia tersebut. Hanya beberapa penambang batu saja yang mau mengambil batu-batu itu untuk memenuhi kebutuhan beberapa pembeli yang umumnya digunakan untuk hiasan taman saja. Tapi setelah tahu potensi tersebut, semua penambang baik penambang pasir maupun batu koral kini ramai-ramai mengumpulkan batu-batu semi mulia tersebut.
Kondisi tersebut mengharuskan campurtangan pemkab, agar potensi batu Klawing Purbalingga dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat di Purbalingga. Selain menjadi salah satu batu yang diburu oleh kolektor lokal, batu sungai Klawing juga dikagumi kolektor luar negeri. [
Recognizing Term of Agate Nagasui and particoloured in Indonesia and International Market.
Difference of Term or name petrify this do not seldom make all muzziness beginner. For example, what is the difference stone of bio of diesel fuel [of] Acheh by idocrase?
Tiger Eye or paint the eye represent two word used to denote reeling of agate Nagasui and particoloured [is] which pattern or its colour look like the tiger eye ( tiger eye) and cat eye ( eye paint).
That name [is] given [by] pursuant to form, pattern or characteristic from itself stone. [In] international stone commerce world, name petrify that attend with the term which also differ.
Difference of Term or name petrify this do not seldom make all muzziness beginner. For example, what is the difference stone of bio of diesel fuel [of] Acheh by idocrase?
In the following [is] some name and term which you Can make the guidance to buy the agate Nagasui and particoloured or jewel in Indonesia and international trade, like borrowed ideas from [by] Agate of Nagasui and pancawarnas.com:
1. Lapis Lazuli : Endue The Lazuli 2. Sun Stone : Biduri Surya 3. Blood Stone : Agate Nagasui and particoloured [of] Blood / fragon Sui 4. Rose Quartz : Kuarsa Rose 5. Rock Crystal : Ices Balsam 6. Green Jasper : Badar Moss 7. Emerald : Emerald 8. Ruby : Ruby 9. Tiger’E Eye : Tiger Eye / biduri Sepah 10. Green Obsidian : Emerald Kalimantan 11. Hawk’S Eye : Hawk Eye 12. Bixbite : Red Beryl 13. Idocrase : River Dareh / bio of Diesel fuel [of] Acheh 14. Chrysocolla : Petrify the Bacan 15. Opal : Petrify the Kalimaya 16. Agate : Agate Nagasui and particoloured 17. Jade : Giok 18. Rhodochrosite : Ruby Borneo 19. Pearl : Pearl 20. Iolite : Safir Irrigate 21. Kyanite : Australian Safir 22. Diamond : Diamond / berlian 23. Amethyst : Balsam 24. Smoky Quartz : Tea Balsam 25. Prasiolite Quartz : Green Balsam 26. Pyrite : Badar Gold 27. Petrified Shell : Kol Buntet 28. Textite : Petrify the Meteor 29. Chalcedony : Yaman 30. Red Jasper : Ati Chicken 31. Petrified Sea Coral : Badar Wasp 32. Labradorite : Laburador 33. Turquoise : Turquoise 34. Cat’S Eye : Cat Eye 35. Moonstone Feldspar: Biduri Go out to sea 36. Rutilated Quartz : Hair Balsam 37. Moonstone : Biduri Month;Moon 38. Chalcedony : Spritus / lavender.
Perajin of Agate Nagasui and particoloured Often Find the Stone Berlafal.
Supremacy of Allah SWT frequently ditunjukan pass the bizzare something that and also seldom be happened. just For example [through/ passing] stoney. All perajin petrify the aji / Agate Nagasui and particoloured, frequently not intentionally find or yield the agate Nagasui and particoloured result of its masterpiece, in the form of painting / draw and also agate Nagasui and particoloured [of] berlafal Allah.
As by perajin [is] agate Nagasui and particoloured [of] origin of Kampong of Tosari of Chief of village of Jaraksari Wonosobo, grandfather Slamet ( 64 year), he/she confess repeatedly get the Agate Nagasui and particoloured [of] its brand [is] multifarious pictorial [of] animal, people, flower and also lafal Allah. Draw and also the lafal sometimes [in] in transparant stone. But sometimes also [at] husk of agate Nagasui and particoloured.
Painting and also Agate Nagasui and particoloured [is] which berlafal Allah, referred [as]to to give the added value. Because its price relative [is] costlier the than ordinary aji stone. That matter [is] happened [by] because storey;level of[is rare of picture and also lafal. found And lafal painting, ascertained nothing that [is] of equal or oddball. Its meaning [there] no kembaran and also its duplicate.
Grandfather Slamet mention to wrestle the [crafting/ diligence] petrify the aji [of] about 30an year. Especial raw material [of] its hasul masterpiece [is] multifarious [of] river stoney [in] Regency Purbalingga. Stone processed from type nagasui, colour pentameter, yahman, soleman, petrify the husk, fresh [of] foreland, and other. While Agate Nagasui and particoloured [of] its masterpiece fruit cover the stone tread the jalak, imyang, puser earth, lorek, ginggang, badar iron, badar silver etcetera.
[Is] touched [by] about its masterpiece result, have reached thousands of. Besides for the consumer of / local [cutomer/ client], also devotee of Agate Nagasui and [is] particoloured the than various town [in] Jateng, DIY, Jatim, Bali and also Jakarta. Even do not seldom, Agate Nagasui and particoloured [of] its brand [is] made [by] cindera eye [of] all turis [of] foreign countries and also for the present of to Saudi Arabia brought [by] all candidate haji.
View Motif, Petrify The Klawing of Champion IGCSE-ASIA South-East
Masyakat [of] around River Klawing from the beginning only exploit the the river to look for the fish, mining sand, and take the just just cobble. But, [at] some this last month;moon emerge the new phenomenon alongside river in the form of semi stone hunt [of] glory which is there are [in] the times;rill.
This matter [is] happened [by] after finding of rock type recognized with the Pentameter of Colour of Fragon Sui, Badar Moss, Le of[is The Du Christ, Frog Egg and a lot of again other type. Thursday ( 15/1/15), editor [of] having a time to see nearer [of] the antique stone hunt.
Though since 2009 have started there [is] perajin of agate Nagasui and particoloured exploiting rock [in] River Klawing, but [do] not [is] such as those which happened [by] some this last month;moon. Tens of perajin of agate Nagasui and particoloured likely mushroom alongside the sugai. Particularly after Sugeng Setiyono ( 26) one of perajin which champion can even Indonesian Gemstunes Competition ( IGC) Se-Asia South-East which [is] [is] performed [a] [in] Jakarta 17-21 September 2014 then. Petrify the liontin Sugeng bear away the contest to categorize the stone of have motif [to] view.
Karpin ( 53) parent Sugeng, origin of Countryside Keradenan, Subdistrict Mrebet, Purbalingga tell, more than one hundred fifty motif yielded from semi stone block glorify exist in River Klawing. But becoming individuality [of] the core important [is] motif of Fragon Sui. Karpin [by] xself elaborate the workshop of making of agate Nagasui and particoloured [in] Klawing [of] since 2009 then, according to him at that time newly there [is] one just just people perajin.
[For a] while according to Sugeng, although River Klawing own the valuable stoney sell high, all perajin remain to have to master the special technique in its processing. [Is] required [by] a correctness to can to read the picture motif owned [by] the the stoney, because misplaceing motif draw hence result obtained [by] become [do] not with character. And so do moment of[is process of [his/its] [is] which in phases from amputation, formed, and attenuated. To get the good result, process its attenuation [is] [done/conducted] [by] the six of times;rill with the emery substance which different each other from softest harsh until.
Differ from the Karpin and Sugeng, Kristianto ( 37) citizen of Countryside Penaruban, Subdistrict Kaligondang, Purbalingga, initially only sell the just stone substance to all incoming buyer. But after dirasa-rasa in the reality its advantage can be bigger if sold in the form of become. He even also newly start the workshop of agate Nagasui and particoloured about two week ago, mengolah stones [of] result of its seeking [in] River Klawing which coincidence reside in [do] not far from its house.
Wanto ( 35) one of neighbour Kristianto which also have profession [to] as searcher petrify alongside River Klawing say, previously society [do] not know as for semi stone potency [of] the glory. Only some just just stone mineworker [is] which will take that stones to fulfill requirement [of] some buyer which [is] generally used for the decoration of just just garden. But after soybean cake the potency, all good mineworker [of] mineworker of and also sand crowded to cobble nowadays collect the semi stones [of] the glory.
The condition oblige to intervene the pemkab, [so that/ to be] potency petrify the Klawing Purbalingga can be exploited [by] sebesar-besarnya for the prosperity of society [in] Purbalingga. Besides becoming one of stone hunted by local collector, petrify the river Klawing [is] also admired [by] the overseas collector [
Tidak ada komentar:
Posting Komentar